kip lhok
Beranda / PON-XXI / Faktor Cuaca, Final Lomba Terbang Layang PON XXI Terpaksa Ditunda

Faktor Cuaca, Final Lomba Terbang Layang PON XXI Terpaksa Ditunda

Rabu, 18 September 2024 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Rizkita Gita

Technical Delegate cabang olahraga terbang layang Prasetyo Herminto. [Foto: Rizkita Gita/Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe -Faktor cuaca angin kencang sejak beberapa hari terakhir melanda Kabupaten Aceh Utara, pertandingan cabang olahraga terbang layang dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut venue Bandara Malikussaleh terpaksa ditunda.

Agenda perlombaan hari ini tersisa dua nomor lomba yaitu lomba putra goal and race ronde 2 dan putra free distance ronde 2 dengan jumlah 15 sorties.

Technical Delegate Cabang Olahraga Terbang Layang Prasetyo Herminto, mengatakan, pertandingan ditunda karena cuaca tidak mendukung untuk cabor terbang layang.

“Seharusnya pagi ini kita selesai dan penutupan, hari ini hanya satu pertandingan nomor lomba, sisanya kita tunda dulu sampai cuaca membaik,” kata Prasetyo, Rabu (18/9/2024).

Kata dia, akibat angin kencang pertandingan pagi tadi sempat terkendala saat bertanding satu unit pesawat bermesin atau pesawat penarik yang hampir tidak bisa landing akibat angin kencang.

“Apabila sampai nanti sore cuaca terus buruk, maka akan kita lanjutkan besok pagi sekaligus penutupan,” terangnya.

Prasetyo menyebutkan, dua mata lomba terbang layang hari ini masuk final untuk merebutkan enam medali yaitu tiga medali mata lomba goal and race putra, dan tiga medali mata lomba free distance putra.

“Cabor terbang layang memperebutkan total 42 medali,” ujarnya.

Sementara itu, Menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Malikussaleh, Kabupaten Aceh Utara, kondisi cuaca wilayah itu sedang dilanda angin kencang dan berpotensi hujan sedang hingga lebat dapat disertai petir. Sejak kemarin, angin kencang mengakibatkan sejumlah pohon tumbang di kawasan Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.

Forecaster On Duty BMKG Malikussaleh, Arijuddin, mengatakan bahwa kecepatan angin saat ini jauh di atas kecepatan normal harian, yang biasanya berada di kisaran 18 kilometer per jam.

“Posisi saat ini masih dalam musim peralihan, namun ini merupakan sinyal bahwa musim hujan akan segera tiba. Artinya, cuaca bisa berubah-ubah,” pungkasnya. [rg]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda