kip lhok
Beranda / Gaya Hidup / Seni - Budaya / BPPA Gelar Festival Ratoh Jaroe

BPPA Gelar Festival Ratoh Jaroe

Sabtu, 18 Mei 2019 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Badan Penghubung Pemerintah Aceh menggelar Festival Ratoh Jaroe 2019 yang ke-12 selama 3 hari (17-19/5/2019), memperebutkan Piala Bergilir Gubernur Aceh di Atrium Fashion Mall Kota Kasablanka, Jakarta. (Foto: humas BPPA)

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Guna menumbuhkan semangat solidaritas, persatuan dan kesatuan bangsa di kalangan pecinta seni dan generasi muda Indonesia, Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) menggelar Festival Ratoh Jaroe 2019 yang ke-12, Jumat (17/5/2019). Festival ini memperebutkan piala bergilir dari Gubenur Aceh.

Kepala BPPA, Almuniza Kamal, S.STP, M.Si mengatakan kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan melestarikan tarian seni budaya nasional terutama Aceh.

"Selain itu, tujuan diadakannya festival ini juga sebagai sarana promosi seni budaya untuk masyarakat luas di Indonesia dengan harapan memupuk rasa cinta tanah air, bangga terhadap kebudayaan nusantara yang sangat beragam," ujarnya.

Menurutnya, Festival Ratoh Jaroe memiliki nilai edukasi, apresiatif, dan impresif sehingga dapat dikembangkan oleh siapapun, kapan pun, dan di mana pun dengan harapan nilai edukasi tersebut dapat menambah pengetahuan baik bagi penonton, peserta lomba dan pelaku kesenian tari itu sendiri.

"Pesan kami, siapapun yang nanti menjadi pemenang, saya ucapkan selamat. Tapi bagi yang belum menang, jangan kecewa. Namun teruslah berusaha," ujarnya.

Bertempat di Atrium Fashion Mall Kota Kasablanka, Jakarta, kegiatan tersebut diikuti oleh 23 grup tari yang berasal dari 21 SMA dan satu Universitas dari berbagai daerah seperti DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat dan akan berlangsung selama tiga hari berturut-turut dari tanggal 17 hingga 19 Mei 2019.

Festival Ratoh Jaroe 2019 kali ini juga melibatkan 19 pelatih dan pemusik. 

Adapun dewan juri yang dipercaya menilai tarian Ratoh Jaroe adalah para pakar seni tari Aceh dari Akademisi Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Asnawi Abdullah, pakar seni dari Rumah Budaya Indonesia TMII, MS. Trimawarsanti, dan Praktisi tarian Aceh di Jakarta, Ratna Mutia. (h)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda