Kamis, 16 Oktober 2025
Beranda / Gaya Hidup / Seni - Budaya / Menelusuri Jejak Teluk Samawi, Akar Sejarah Kota Lhokseumawe

Menelusuri Jejak Teluk Samawi, Akar Sejarah Kota Lhokseumawe

Rabu, 15 Oktober 2025 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Dosen Filologi Program Studi Sejarah dan Kebudayaan Islam (SKI) Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Hermansyah saat menyampaikan materi dalam Seminar Sejarah Kota Lhokseumawe bertema Bandar Lhokseumawe dalam Perspektif Pemerintahan dan Sejarah. [Foto: Dokumen untuk dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dosen Filologi Program Studi Sejarah dan Kebudayaan Islam (SKI) Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Hermansyah menyampaikan pandangan tentang perjalanan panjang Lhokseumawe sebagai bandar tua yang memiliki akar sejarah kuat dalam dinamika peradaban Aceh.

“Nama Lhokseumawe berasal dari kata Teluk Samawi, yang dalam catatan Hindia Belanda ditulis sebagai Telok Semawe,” jelas Hermansyah kepada media dialeksis.com, Rabu (15/10/2025).

Ia mengatakan pentingnya pemahaman linguistik dan dokumentasi sejarah kolonial dalam menelusuri asal-usul nama kota Lhokseumawe

Menurut Hermansyah, eksistensi Lhokseumawe telah muncul jauh sebelum era modern, yakni sejak masa Kesultanan Samudera Pasai, kerajaan Islam tertua di Nusantara.

Letak geografisnya yang strategis di pesisir utara Aceh menjadikan Lhokseumawe berkembang pesat sebagai pusat perdagangan internasional, tempat berlabuhnya para pedagang dari Arab, Gujarat, hingga Tiongkok.

“Pada abad ke-18 hingga ke-19 Masehi, Lhokseumawe mencapai masa kejayaannya sebagai bandar utama di kawasan pesisir. Namun, kejayaan itu perlahan memudar setelah masuknya kolonial Belanda yang mengubah posisi strategis dan fungsi kawasan tersebut,” paparnya.

Selain aspek perdagangan, Hermansyah juga menyinggung pentingnya peran Lhokseumawe dalam konteks kebudayaan dan pemerintahan.

Menurutnya, catatan-catatan sejarah dan dokumen administratif masa lalu dapat menjadi rujukan akademik yang sah untuk menentukan hari lahir Kota Lhokseumawe.

“Setiap peristiwa bersejarah yang memiliki bukti nyata dan jejak administratif dapat menjadi dasar kuat dalam penetapan hari jadi kota ini,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa kegiatan seperti seminar ini tidak hanya penting dari sisi ilmiah, tetapi juga memiliki nilai strategis dalam memperkuat identitas kolektif dan kebanggaan masyarakat Lhokseumawe.

“Harapannya, hasil seminar ini mampu merumuskan pandangan ilmiah yang memperkuat identitas, kebanggaan, serta warisan sejarah bagi generasi penerus Lhokseumawe,” tutup Hermansyah. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI