Beranda / Gaya Hidup / Seni - Budaya / Pj Ketua Dekranasda Safriati Minta Agam Inong Promosikan Potensi Aceh

Pj Ketua Dekranasda Safriati Minta Agam Inong Promosikan Potensi Aceh

Minggu, 24 November 2024 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Pj. Ketua Dekranasda Aceh, Hj, Safriati S.Si, M.Si, saat memberikan sambutan pada malam penobatan Agam Inong Aceh tahun 2024 di gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Sabtu, (23/11/2024).


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pj Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh, Hj. Safriati, S.Si, M.Si, meminta seluruh peserta pemilihan Agam dan Inong Aceh dari seluruh kabupaten/kota untuk mempromosikan segala potensi yang dimiliki Aceh ke kancah nasional dan internasional. Menurutnya para peserta event tersebut merupakan dutanya segala potensi yang dimiliki Aceh.

“Potensi Aceh sangat luar biasa, mulai dari pariwisata, kulinernya yang enak, dan juga kebudayaan,” kata Safriati saat menyampaikan arahan pada malam penobatan Agam dan Inong Aceh Tahun 2024, di Gedung AAC Dayan Dawood USK, Sabtu, (24/11/2024).

Adapun Agam dan Inong Aceh 2024 yang terpilih adalah Agam Muhammad Faiz Alkirami asal Aceh Besar dan Inong Syarifah Qadriah asal Aceh Timur. Mereka terpilih dari 19 duta wisata kabupaten/kota yang berpartisipasi. Proses penobatan Agam Inong Aceh itu melewati tahapan yang panjang, mulai dari karantina untuk pemantapan materi hingga penilaitan bakat dan intelektualitas.

Lebih lanjut, Pj Ketua Dekranasda Aceh Safriati mengatakan, potensi Aceh masih perlu terus dipromosikan. Para Agam dan Inong diminta untuk rutin minimal seminggu sekali membuat konten tentang keunggulan Aceh dan mengunggahnya ke media sosial.

“Sekarang semua orang aktif di media sosial, melalui medsos ini segala informasi beredar dan dapat diakses siapa pun dari mana pun, karena itu Agam Inong bertanggungjawab mempromosikan wisata, ekonomi kreatif dan kebudayaan Aceh,” tutur Safriati.

Menurut Safriati, masih banyak orang di luar Aceh khususnya non muslim yang mempersepsikan Aceh sebagai daerah yang menakutkan dan tidak aman karena syariat Islam. Padahal, kata dia, syariat Islam di Aceh sangat menghargai dan mengayomi perbedaan. Oleh sebab itu, persoalan tersebut juga menjadi tugas Agam dan Inong Aceh untuk memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat luar.

“Aceh terbuka untuk seluruh agama dan seluruh masyarakat Indonesia,” kata istri Pj Gubernur Aceh itu. []

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda