Dody Indra, Kapolres yang Dekat dengan Anggota dan Masjid
Font: Ukuran: - +
Reporter : Bahtiar Gayo
DIALEKSIS.COM| SOKI - Pecandu kopi ini senang berkelakar. Anggotanya sering mendapat candaanya. Ketika “diledekin” sang komandan, anggotanya juga terlihat tidak sungkan. Mereka justru akrab, melepaskan tawa.
Pemandangan ini Dialeksis.com saksikan ketika AKBP Dody Indra Eka Putra, S.I.K., M.H. Kapolres Aceh Tengah duduk ngopi bareng bersama anggotanya, di ruang kerja Kapolres.
“Terima kasih komandan, saya akan ingat. Komandan satu satunya Kapolres yang berkunjung ke rumah saya,” sebut AKP. Rafliandi, kini menjabat sebagai kabag Ops Polres Aceh Tengah.
“Dia mau tidur, anaknya dia suruh buka pinta waktu saya ketuk, ketika dia tahu saya yang datang, dia keluar dari kamar pakai kain sarung,” sebut Kapolres sambil memperhatikan Rafliandi yang baru saja meninggalkan jabatan Kabag Log Polres setempat.
Dihadapan Kapolsek Silih Nara, Iptu Akkup Gaja dan Kasat Intel AKP Zakiul Fuad, Kapolres Dody “meledek” Kabag Ops. Bahkan ketika Rafliandy mau mengambil makanan di hadapan Kasat Intel, karena kue dihadapanya berbeda dengan Kasat Intel, sambil berlekar Kapolres melarangnya. “Jangan ambil bagian orang.”
Dialeksis.com menyaksikan pemandangan yang akrab ini benar-benar dibangun Kapolres untuk mendekatkan diri dengan anggotanya. Bahkan personil yang pernah bergabung dengan pasukan Gegana ini senantiasa mengingatkan anggotanya untuk kreatif, jangan semua ide datangnya dari Kapolres. Anggotanya juga harus berinovasi dalam melayani masyarakat.
Selain dikenal akrab dengan anggota, Kapolres yang baru bertugas di Aceh Tengah ini juga sebagai jamaah aktif Masjid Agung Ruhama Takengon. Usai shalat subuh Kapolres sering mengajak jamaah untuk ngopi bareng.
Demikian dengan waktu shalat lainya, Dody senantiasa aktif sebagai jamaah masjid kebanggaan rakyat Gayo ini. Bahkan Kapolres ketika sujud menghadap sang khaliq terlihat tidak didampingi ajudan, dia mengenakan kain sarung dan baju koko, banyak jamaah belum mengenalnya sebagai orang nomor satu kepolisian di Gayo Lut ini.
Siapa Dody yang baru mendapatkan tugas di Aceh Tengah? Dia dilahirkan di Sidoarjo, 4 September 1978. Nama lengkapnya Dody Indra Eka Putra. Pendidikan formal semuanya didapatkan di Sidoarja mulai dari SD sampai SMA, untuk pendidikan S2 dia raih pada tahun 2012 di Universitas Diponegoro.
Alumni Akpol pada 2002, Satuan Brigade Mobil (Brimob) lebih dekat denganya. Sejak awal mendapatkan tugas dengan pangkat Ipda, Dody sudah ditempatkan di dunia Brimob. Dia pernah menjadi Danton 1 Kompi V/ Pelopor Brimobda Polda Sulteng.
Pada tahun 2009 dia dipercayakan sebagai Dankie II Sat Brimob Kepri, pada tahun 2013 dipercayakan sebagai Wakaden Dengegana Brimob Polda Sumsel. Tahun 2016 dipercayakan sebagai Waka Polres Ogan Kemiring Ulu.
Kemudian dipercayakan sebagai Waka Polres Musi Bayuasin, Sumsel. Dilanjutkan menjabat sebagai Kabag Ops Polresta Palembang. Usai dari sana pada tahun 2019 menjadi Danyon Brimob Polda Sumsel.
Kemudian mengikuti menjabat sebagai Pamen Diklat Polri, Dilanjutkan dengan jabatan Kasubagyanma Bagumum Ronrenmin Lemdiklat Polri pada tahun 2020. Kemudian menjadi Pamen Lemdiklat Polri, Pamen Sespim Diklat Polri dan Kasubagpintajas Sespimen Diklat Polri hingga November 2021.
Minggu kedua April 2023 Dody resmi dipercayakan menjabat Kapolres Aceh Tengah. Pasukan tempur di kepolisian (Brimob dan Gegana) ini membangun komunikasi dengan semua pihak mengedepankan hati nurani.
Bukan hanya dekat dengan anggota, untuk terbuka dan saling bahu membahu dalam melaksanakan tugas, Dody dikenal juga ramah dan dekat dengan masyarakat. Menjadi jamaah masjid Agung Ruhama Takengon, dan senantiasa melakukan kunjungan ke lapangan, khususnya pada hari Jumat, berbaur dengan rakyat.
Walau pernah ditempa ahli dalam senjata, menjinakan bom di Gegana, namun Dody membangun kedekatan dengan manusia mengandalkan nurani dan menghambakan diri kepada ilahi.
Ketika diberikan kepercayaan menyampaikan tausiah usai shalat subuh di masjid Agung Ruhama Takengon, Dody kepada penulis menyebutkan, enggak mungkin dia menyampaikan tausiah agama, karena persoalan agama ada ahlinya.
Dody menyampaikan tausiah yang berhubungan dengan tugasnya, bagaimana membangun kantibmas dengan baik, taat aturan dan hukum, tertib berlalu lintas, dan saling bekerja sama dalam membangun negeri ini.
Dody Kapolres yang dikenal suka “ledekin” anggotanya, dia membangun kebersamaan, agar tidak sungkan ketika bahu membahu dalam melaksanakan tugas.
Namun dia juga dikenal sebagai jamaah masjid, ketika azan berkumandang, dengan sandal jepit dia sudah melangkahkan kakinya memenuhi kewajiban sebagai hamba. [BG]