Jejak Emas TM Nurlif Menguatkan Dominasi Golkar Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Ratnalia
Ketua Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golongan Karya (Golkar) Aceh, Drs. H. Teuku Muhammad Nurlif, SE. Foto: doc pribadi Facebook
DIALEKSIS.COM | Aceh - Dalam kepemimpinan Drs. H Teuku Muhammad Nurlif, S.E., eksistensi Golkar Aceh semakin terangkat dalam kancah politik. Di masa jabatan keduanya sebagai Ketua DPD I partai Golkar, keberhasilannya tercermin dari hasil Pemilu 2024 di Aceh. Partai ini berhasil meraih 3 kursi DPR RI (dengan perolehan suara sebanyak 594.213), 9 kursi DPRA (dengan perolehan suara sebanyak 328.369), dan 88 kursi DPRK.
Golkar Aceh juga menegaskan posisinya dengan meraih lima kursi Ketua DPRK di Kabupaten Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, dan Gayo Lues. Sedangkan tujuh posisi Wakil Ketua DPRK dipegang oleh kader-kader Golkar di Kabupaten Pidie, Aceh Jaya, Aceh Utara, Nagan Raya, Aceh Barat, Lhokseumawe, dan Kota Subulussalam.
Melalui kepemimpinan yang bijaksana, Nurlif telah membuktikan kemampuannya untuk memberikan kontribusi nyata dan berarti bagi Golkar Aceh. Sosok yang dikenal dengan sifat rendah hati ini telah diakui kepiawaian dan dedikasinya oleh banyak pihak selama memimpin Golkar Aceh, dan hal ini semakin diperkuat dengan hasil Pemilu 2024.
Pada sebuah konferensi pers di kantor Golkar Aceh pada tanggal 27 Maret 2024, Nurlif dengan tulus mengucapkan terima kasih kepada seluruh perangkat penyelenggara Pemilu, baik itu dari KPU tingkat nasional, tim di daerah provinsi, maupun tim kabupaten/kota. Penghargaan juga disampaikan kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), serta kepada aparat keamanan dari kepolisian dan lembaga lain yang telah bekerja keras untuk menyukseskan penyelenggaraan Pemilu 2024 di Aceh.
Nurlif juga secara khusus dan istimewa mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Aceh yang telah memberikan dukungan kepada Partai Golkar, baik di tingkat DPRK, DPRA, maupun DPR RI.
Sepanjang kepemimpinan TM Nurlif sebagai Ketua DPD I Golkar Aceh selama dua periode, jejaknya akan tetap menjadi bagian yang fenomenal dan tak terbantahkan dalam catatan sejarah politik, baik secara nasional maupun lokal di Aceh. Bahkan, prestasinya akan selalu diakui oleh siapa pun yang terlibat dalam dunia politik, maupun mereka yang mengenalnya secara pribadi.
Namun, pertanyaan besar muncul: apakah kader-kader Golkar yang akan datang dapat melampaui prestasi yang telah dicapai oleh TM Nurlif, atau justru sebaliknya, mengalami penurunan eksistensi Golkar Aceh di masa depan? Biarkan waktu yang menjawab pertanyaan tersebut.