Beranda / Sosok Kita / Sosok Direktur Kelembagaan Ditjen Dikti Prof Khairul Munadi

Sosok Direktur Kelembagaan Ditjen Dikti Prof Khairul Munadi

Senin, 06 Januari 2025 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Bahtiar Gayo

Prof. Dr. Khairul Munadi, S.T., M.Eng. guru besar USK yang diamanahkan sebagai Dirjen Dikti. [Foto: for dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Soki - Lelaki kelahiran Seulimum, Aceh Besar ini pada tahun 2020 sempat menjadi perhatian, karena dia bersama istrinya dikukuhkan sebagai professor di Universitas Syiah Kuala (USK).

Kini lelaki guru besar USK ini dipercayakan menjabat Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Dirjen Dikti).

Prof. Dr. Khairul Munadi, S.T., M.Eng. guru besar di USK berhasil melalui seleksi yang ketat dan akhirnya dia diberikan amanah sebagai Dirjen Dikti.

Khairul Munadi dilantik sebagai Direktur Kelembagaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi pada Kamis (10/10/2024) di Jakarta. Pelantikannya oleh Suharti, Sekretaris Jenderal (Sesjen), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Aceh telah kembali mengukir sejarah, putra terbaik dari negeri Tanah Rencong alumnus S1 (Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Indonesia), diharapkan mampu mengemban amanah dan mengharumkan nama Aceh.

Sekilas Dialeksis.com mengurai siapa sosok yang kini dipercayakan sebagai Direktur Kelembagaan Ditjen Dikti Riset dan Teknologi ini?

Khairul Munadi dilahirkan pada 27 Agustus 1971 di Seulimeum, Aceh Besar, namun masa kecilnya lebih banyak berada di Pulau Weh, Sabang. Ayah dan ibunya bertugas sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di unung barat Indonesia ini. 

Kedua orang tuanya yang berprofesi guru, ayahnya almarhum Drs Anwar Hamzah dan ibunda Mariani, telah menempa Khairul kecil untuk menjadi sosok pembelajar yang tekun, tanpa pernah putus asa, pantang menyerah menghadapi keadaan.

Seperti dilansir Serambi Indonesia, sang ayah tidak hanya berjuang menyiapkan dana pendidikan untuk Khairul dan adik-adiknya, tetapi juga gigih menyelesaikan sekolahnya sendiri di Universitas Terbuka (UT), meski di usia yang tak lagi muda.

Ayah Khairul Munadi tercatat sebagai mahasiswa angkatan pertama UT yang lulus sarjana di Kota Sabang pada tahun 1991. Sedangkan sang ibu adalah pelita kasih sayang, mata air doa yang tak pernah putus, dan teladan kesabaran dalam menjalani kehidupan.

Semangat sang ayah dan teladan sang ibu inilah yang menapasi Khairul Munadi menapaki profesi sebagai akademisi ketika dewasa. 

Ia tercatat sebagai lulusan sarjana di tahun 1996 dari Teknik Elektro ITS Surabaya. Kemudian mengadu peruntungan, sempat bekerja di beberapa perusahaan asing dengan gaji dan posisi yang relatif lumayan.

Khairul Munadi pernah bekerja di PT Freeport McMoRan Indonesia di Tembagapura, lalu sebagai System Engineer di Alcatel Telspace di Jakarta, dan kemudian menjadi Regional Manager di PT Alcatel Enkomindo Jakarta, hingga tahun 1999.

Kemudian pekerjaan itu dia tinggalkan, dia bercita-cita untuk menjadi seorang akademisi. Kemudian dia aktif menjadi dosen terbang di Jurusan Teknik Elektro FT USK pada tahun 1998.

Rasa cintanya sebagai akademisi, dia rela setiap akhir pekan menempuh perjalanan Medan-Banda Aceh untuk mengisi kuliah di kampus, di sela-sela tugasnya menjadi manajer di Medan.

Banyak yang menilai keputusannya itu “nekat”, berani melepaskan posisi dan gaji besar di perusahaan terkenal untuk menjadi akademisi di USK yang pendapatannya hanya 1/12 kali gaji sebelumnya.

Namun materi bukan ukuran baginya, justru dia semakin semangat ketika menjadi dosen. Pada tahun 1999 dia resmi diterima sebagai dosen di Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik USK.

Semangat pantang menyerah dengan keadaan dia buktikan dengan meraih gelar S2 dan S3 ke Tokyo Metropolitan University, Jepang.

Selain aktif dikegiatan tridarma, Khairul Munadi juga mengukir sejumlah prestasi di bidang pengolahan sinyal atau citra digital, dari tahun 2002 hingga tahun 2007. Dia juga sempat post-doktoral di universitas yang sama hingga tahun 2008.

Fokus risetnya tentang image processing serta ketertarikannya pada knowledge Management dan aplikasinya untuk kebencanaan, telah mengantarkan Khairul Munadi beberapa kali berkesempatan meneliti kembali di luar negeri, seperti di Belanda, Jepang, Turki, serta berinteraksi dengan banyak peneliti asing.

Ia rajin meneliti dan memublikasikan hasil penelitiannya dalam bentuk buku, prosiding seminar, bahkan artikel dalam jurnal bereputasi internasional. Ia juga kerap mendapatkan berbagai hibah penelitian, mulai lokal, nasional dan internasional.

Karyanya mencakup 1 paten nasional, 1 paten nasional terdaftar, 1 buku, dan 61 Judul publikasi terindeks Scopus. Khairul Munadi juga terpilih menjadi salah satu promotor dalam program beasiswa nasional Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU).

Dirinya juga dipercaya untuk mengoordinatori upaya TDMRC USK dalam memperoleh status Pusat Unggulan Iptek (PUI), dan juga terlibat dalam upaya Unsyiah memenangi hibah program World Class Professor (WCP) tahun 2018 dan 2019 dari Kemenristekdikti.

Selain itu, melalui TDMRC USK, ia juga terlibat dalam inisiatif Kerja Sama Selatan-Selatan Indonesia untuk pertukaran sumber daya, teknologi, dan pengetahuan antara negara-negara berkembang yang juga dikenal sebagai Indonesian South-South Cooperation.

Khairul Munadi juga diberikan amanah sebagai Ketua Jurusan di Teknik Elektro hingga saat ini sebagai Kepala UPT Mitigasi Bencana atau Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) USK.

Di tingkat nasional, Khairul Munadi juga aktif di berbagai forum. Ia menjadi Industry Relation Coordinator pada The Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Indonesia Section, Anggota Dewan Riset Nasional (DRN) 2019-2021, Asesor BAN-PT, Wakil Ketua Ikatan Ahli Kebencanan Indonesia (IABI), dan juga pengurus Asosiasi Profesor Indonesia (API).

Akhirnya Dosen USK Prof Khairul Munadi dilantik sebagai Direktur Kelembagaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi pada Kamis (10/10/2024) di Jakarta. Prosesi ini diraih setelah melewati proses seleksi yang ketat dan mengantar alumni SMAN 3 Banda Aceh ke pejabat tinggi.  

Pelantikan ini dlakukan oleh Sekretaris Jenderal (Sesjen), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Suharti. Hadir antara lain Rektor USK Prof. Marwan, Kepala Pusat Data dan Informasi Perpusnas Taufiq A Gani dan lain-lain. 

Dalam kesempatan itu Suharti menekankan bahwa keberhasilan pendidikan tinggi sangat bergantung pada pengembangan budaya dan kualitas akademik, terutama melalui penerapan nilai-nilai integritas akademik. 

“Pimpinan perguruan tinggi memiliki peran penting dalam memastikan kejujuran, kepercayaan, keadilan, kehormatan, tanggung jawab, dan keteguhan hati dijaga dalam seluruh kegiatan di lingkungan civitas academica perguruan tinggi negeri yang dipimpin,” ujar Sesjen Suharti. 

Tentunya harapan Sesjen yang melantik Khairul Munadi juga merupakan harapan publik, saatnya putra Aceh ini menunjukan kemampuannya untuk mengukir sejarah. Kemampuannya kini sedang dipertaruhkan untuk kebaikan.

Apalagi pada tahun 2020, Khairul Munadi bersama istrinya juga sempat membuat publik terkagum, ketika dia bersama istrinya Prof Dr Fitri Arnia ST MEngSc, pada saat bersamaan dikukuhkan sebagai guru besar di USK.

Kini Khairul Munadi sudah diberikan amanah untuk mengurus Pertiwi, semoga amanah itu mampu diemban dengan baik dan menjadi catatan sejarah. Selamat bertugas professor yang lahir dan dibesarkan di bumi Aceh. [bg]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI