Rabu, 18 Juni 2025
Beranda / Sosok Kita / Teuku Malik, Pengusaha Aceh di Amerika yang Tak Pernah Lupa Kampung Halaman

Teuku Malik, Pengusaha Aceh di Amerika yang Tak Pernah Lupa Kampung Halaman

Rabu, 18 Juni 2025 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn
Teuku Malik pengusaha asal Aceh di Amerika. Foto: doc Dialeksis.com

DIALEKSIS.COM | New Jersey - Di tengah gemerlap kehidupan Amerika Serikat, ada satu nama yang tetap bersinar di hati komunitas Aceh, terutama di Harrisburg, Pennsylvania - Teuku Malik. Ia bukan sekadar pengusaha sukses, tetapi juga sosok yang menjadi magnet silaturahmi dan tempat bersandar bagi banyak warga Aceh yang merantau ke negeri Paman Sam.

Tim redaksi Dialeksis yang berkunjung ke "Kampung Aceh" di Harrisburg berkesempatan langsung bertemu dengan Teuku Malik. Dalam perbincangan hangat yang berlangsung penuh keakraban, tergambar jelas betapa besar cinta lelaki ini terhadap tanah kelahirannya.

Teuku Malik dikenal sebagai pribadi bersahaja. Meski telah membangun bisnis mapan di Amerika, ia tetap rendah hati dan mudah didekati. Tak ada sekat antara dirinya dan siapa pun.

“Abang Malik itu seperti rumah yang pintunya selalu terbuka,” ungkap salah satu warga Aceh yang tinggal di Harrisburg. “Siapa pun yang datang ke sini pasti merasa disambut sebagai saudara.”

Banyak warga Aceh yang datang ke Amerika pernah bertemu Teuku Malik. Baik yang baru tiba untuk studi, bekerja, atau sekadar berkunjung, hampir semuanya pernah merasakan kehangatan sambutan darinya. Tidak sedikit pula yang menganggap sosok ini sebagai ‘abang’ atau ‘ayah’ yang selalu siap membantu tanpa pamrih.

“Beliau bukan orang yang kalau sudah di atas, lupa dengan yang di bawah. Justru semua kalangan masuk dalam lingkaran perhatiannya. Dari mahasiswa, tokoh masyarakat, sampai siapa saja yang butuh tempat diskusi, pasti ia terima dengan tangan terbuka,” ujar Usman Hanafiah, warga Aceh yang sudah lama bermukim di Amerika.

Meski hidup di Amerika, perhatian Teuku Malik terhadap tanah kelahirannya tak pernah surut. Ia kerap terlibat dalam berbagai diskusi tentang pembangunan Aceh, baik secara langsung maupun melalui jaringan komunikasi daring. Dalam setiap pertemuan dengan sesama warga Aceh, tak jarang ia mengangkat isu-isu strategis seperti pendidikan, peluang ekonomi, serta pembangunan berkelanjutan di Aceh.

“Kalau duduk dengan beliau, jangan heran kalau tiba-tiba diskusinya bisa sampai soal masa depan pertanian di Aceh atau potensi pelabuhan laut di kawasan barat selatan,” tutur salah satu tokoh muda Aceh di Amerika.

Komitmen Teuku Malik untuk membangun Aceh tidak sebatas pada kata-kata. Ia telah membuktikannya melalui langkah nyata.

Mendirikan Arayan Market di kawasan Lampaseh, Banda Aceh, sebagai bentuk kontribusi ekonomi sekaligus ruang usaha berbasis lokal yang membuka lapangan kerja dan memberdayakan masyarakat setempat.

Tak sampai disitu saja investasi properti berupa rumah kos di sekitar Lampaseh, yang tidak hanya memberi manfaat ekonomi, tetapi juga menyediakan tempat tinggal bagi mahasiswa dan pekerja di Banda Aceh.

Selanjutnya membangun kemitraan sektor pertanian di beberapa daerah di Aceh, guna mengembangkan pertanian berkelanjutan dan memperkuat ketahanan pangan lokal melalui teknologi dan jaringan distribusi.

Diluar Aceh sudah mendirikan sejumlah guest house dan vila di Bali, yang turut membawa nama Aceh di ranah pariwisata nasional dan internasional, serta membuka ruang kerja sama antar-daerah.

Bagi Teuku Malik, anak seorang mantan jaksa, keberhasilannya di perantauan bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari kontribusi nyata untuk kampung halaman. Ia percaya, diaspora Aceh di luar negeri memiliki tanggung jawab moral untuk turut mendorong kemajuan daerah.

Nama Teuku Malik kini tak hanya dikenal di New Jersey, tapi juga akrab di telinga komunitas Aceh dan Indonesia di Philadelphia, Harrisburg, New York, hingga wilayah East Coast lainnya. Bukan hanya oleh warga Aceh, tetapi juga oleh komunitas diaspora Indonesia dari berbagai daerah.

Ia kerap terlibat dalam kegiatan sosial, keagamaan, dan budaya yang mempererat hubungan antarwarga diaspora. Kehadirannya di berbagai momen penting menjadi simbol keterlibatan aktif dan jiwa gotong royong yang ia bawa sejak dari kampung halaman.

“Sosok seperti Teuku Malik ini langka,” kata seorang diaspora asal Sumatera Barat. “Sudah sukses, tapi tetap membumi. Dan yang paling penting, ia punya visi membangun. Bukan hanya untuk dirinya, tapi untuk orang banyak.”

Dalam kesempatan perbincangan dengan tim Dialeksis, Teuku Malik menyampaikan harapan dan doanya untuk Aceh. Ia percaya bahwa dengan kerja sama antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan diaspora, Aceh bisa bangkit lebih kuat. Ia juga mengajak generasi muda Aceh untuk terus belajar, beradaptasi, dan membangun jejaring global.

“Jangan pernah lelah mencintai Aceh, meski kita jauh. Justru dari kejauhan, kita bisa melihatnya lebih jernih. Dan dari luar, kita bisa membantu lebih luas,” ucapnya.

Teuku Malik adalah cermin dari seorang perantau yang tidak pernah tercerabut dari akar budayanya. Ia membuktikan bahwa kesuksesan bukan hanya tentang materi, tapi juga tentang komitmen sosial, kepedulian, dan keberanian untuk tetap menjadi bagian dari perubahan.

Dari Harrisburg, Pennsylvania, suara Aceh terus bergema”lewat langkah-langkah tulus seorang Teuku Malik.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
dpra