kip lhok
Beranda / Gaya Hidup / Sosialita / Baju Tradisional Indonesia Diperagakan di Multicultural International Women's Day di Australia

Baju Tradisional Indonesia Diperagakan di Multicultural International Women's Day di Australia

Minggu, 13 Maret 2022 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

8 Perempuan Indonesia Peragakan Baju Tradisional di Multicultural International Women's Day (Dok. Luisa Marie Pongoh)


DIALEKSIS.COM | Sosialita - Acara Multicultural International Women's Day Fashion Show yang diselenggarakan oleh Muticultural Council Of The Northern Teritory (MCNT), Australia, dimanfaatkan oleh warga negara Indonesia yang berada di Darwin, Australia Utara, untuk mempromosikan busana tradisional dari berbagai daerah di lndonesia.

Acara ini dikoordinir oleh Luicia Marie Pongoh, atau kerap disapa Lucy, berkoordinasi dengan Konsulat Indonesia di Darwin, Australia.

Lucy yang berasal dari Tonsea, Manado, bersuamikan pria warga negara Australia. Ia berkukuh mempertahankan nasionalitasnya sebagai warga negara Indonesia meski sudah bertahun-tahun tinggal di Australia.

Dalam acara yang bertujuan untuk memeringati Hari Perempuan Internasional tersebut, ada sekitar 15 negara yang memeragakan busana tradisional masing-masing negaranya.

Dan demi bisa tampil maksimal, Lucy menggerakkan teman-teman sesama warga negara Indonesia yang bisa dijangkaunya untuk tampil di panggung. Hingga akhirnya terkumpullah 8 orang yang bersedia tampil memeragakan berbagai busana tradisional Indonesia.

Mereka adalah:

Gabby Anderson, membawa bendera merah putih

Roosye Maria Langi, mengenakan baju tradisional Dayak, Kalimantan Tengah

Meliana Schoonens, mengenakan baju tradisional Jawa Barat

Jeni J Manafe Wilkins, mengenakan baju tradisional Rote, NTT

Merry Hammond, mengenakan baju tradisional Rote, NTT

Mintje Kaligis Prakash, mengenakan kebaya nasional Indonesia

Fritje Rzepka, mengenakan baju tradisional Sumatera Barat

Luisa Marie Pongoh, mengenakan baju Srikandi dari Jawa Tengah

Dan yang membanggakan, penampilan Lucy dan kawan-kawan mendapat apresiasi berupa The Best Performance dan The Best Costume.

"Rasanya nggak percaya. Padahal kita baru latihan malamnya. Dan itu pun masih berantakan. Tapi, entah kenapa, akhirnya bisa mendapat apresiasi seperti ini," kata Lucy dilansir di Suara.com, Sabtu (13/3/2022).

Tak hanya bangga, Lucy mengaku, ia dan kawan-kawan lain yang tampil di panggung sangat terharu dengan penampilan mereka. Apalagi saat bendera merah putih dikibarkan.

"Semua meneteskan air mata, mungkin kita semua teringat kampung halaman masing-masing, sudah 3 tahun kita nggak pulang ke Indonesia karena Covid-19," kata Lucy lagi [suara.com].

Keyword:


Editor :
Redaksi

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda