kip lhok
Beranda / Gaya Hidup / Sosialita / Hannah Al Rashid : Perempuan Harus Berani hadapi Pelecehan Seksual

Hannah Al Rashid : Perempuan Harus Berani hadapi Pelecehan Seksual

Minggu, 25 Maret 2018 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Hannah Al Rashid © KapanLagi.com/Bayu Herdianto

Dialeksis.com |  Hannah Al Rashid, aktris dan host satu ini baru saja menjadi salah satu pembicara di acara Yayasan Plan International. Dalam kesempatan ini Hannah bercerita mengenai kekerasan yang kerap terjadi pada anak perempuan di Indonesia.

"Saya berusaha memberitahukan teman-teman dan followers saya untuk berani speak up. Dengan logika ini kalau kita mau hentikan kekerasan misalnya yang ringan verbal dijalan ya tentunya kita support," terang Hannah saat ditemui Rabu (21/3) lalu

Kehadiran Hannah di acara ini juga karena ia merupakan duta kesetaraan gender Indonesia. Peran Hannah sebagai duta keseteraan gender juga menjadikan pemberantasan kekerasan terhadap anak perempuan menjadi salah satu goalnya

Catcall adalah kekerasan yang paling sering dialami para perempuan saat ini. Menurut Hannah sebagai perempuan kita harus berani speak up.

 "Kalau kita cuekin terus mereka akan merasa sah-sah aja, itu hal normal toh nggak ditanggepin jadi nggak terganggu. Makanya kita harus menyuarakan kalau sebenarnya kita terganggu loh, sebenarnya tersinggung loh,sebenarnya ini nggak bagus loh," jawab Hannah lebih lanjut.

Ilustrasi: www.theodysseyonline.comIlustrasi: www.theodysseyonline.com

Aktris satu ini memang terkenal vokal dalam advokasinya menyuarakan hak wanita dan kesetaraan gender. Lebih lanjut Hannah mengatakan,

"Saya rasa kenapa kita harus speak up nggak hanya pada pelaku pelecehan tapi juga harus ungkapkan dan berani berbagi pengalaman. Daripada kita simpan terus kerena malu atau gimana kalau kita cerita sama orang dekat kita Insya Allah kita akan dapat support yang baik dan juga akan mengedukasi juga agar mereka tahu cara menghandle kejadian ini," ujarnya.

Pentingnya para wanita untuk berani bicara dalam mengakhiri rantai kekerasan ini dirasa Hannah semakin urgent.

"Satu dari tiga perempuan di dunia yang ngalami (kekerasan). Ini (berani bersuara) adalah cara bagus untuk edukasi orang supaya mereka paham apa yang kita rasakan saat kita dilecehkan sehingga mereka tak akan melecehkan. Tapi untuk perempuan lain yang nggak pernah mengalami akan susah berempati saya rasa dengan berbagi pengalaman seharusnya berempati," pungkas Hannah.  (Kapanlagi.com)

Keyword:


Editor :
HARIS M

riset-JSI
Komentar Anda