kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Tahun 2022, Prancis Berlakukan Kebijakan yang Green Habits

Tahun 2022, Prancis Berlakukan Kebijakan yang Green Habits

Sabtu, 01 Januari 2022 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi green habits yang akan dilakukan Perancis pada tahun 2022. [Foto: washingtonenergy.com]


DIALEKSIS.COM | Paris - Pada tahun 2022, Prancis akan mendorong para warganya untuk mengadopsi kebiasaan yang lebih ramah lingkungan dengan memberlakukan serangkaian peraturan baru.

Salah satu kebijakannya dengan tidak lagi menyediakan kantong plastik bagi buah-buahan dan sayuran. Kemudian mempromosikan pentingnya berjalan kaki dan bersepeda dibandingkan mengemudi mobil.

Kebijakan yang diambil oleh pemerintahan Presiden Emmanuel Macron ini dimaksudkan untuk mengurangi polusi dan dampak mobil terhadap emisi gas rumah kaca.

Mulai 1 Januari 2022, daun bawang dan wortel, tomat dan kentang, apel dan pir, serta sekitar 30 barang lainnya tidak lagi akan dijual dalam kemasan kantong plastik. Sebaliknya, buah-buahan dan sayur mayur serta barang-barang itu harus dibungkus dengan bahan daur ulang lain.

Plastik masih akan diijinkan untuk buah-buahan yang lebih rentan, seperti beri dan persik, tetapi pada tahun-tahun mendatang hal ini akan dilarang secara bertahap. Pemerintah mengatakan peraturan baru ini diharapkan akan memangkas sekitar satu juta item sampah plastik per tahun.

Majalah dan publikasi lainnya juga harus dikirim tanpa bungkus plastik. Sementara restoran cepat saji tidak lagi diijinkan menawarkan mainan plastik gratis pada anak-anak.

Di tahun mendatang, iklan mobil Prancis akan diminta untuk menyertakan pesan yang mendorong orang untuk mempertimbangkan transportasi yang lebih ramah lingkungan.

Mulai Maret 2022 misalnya, mereka harus memasukkan salah satu dari tiga pesan dalam iklan mobil, yaitu “untuk perjalanan singkat, lebih baik jalan kaki atau bersepeda;” atau “pertimbangkan carpooling;” atau “gunakan transportasi umum setiap hari.”

Menurut keputusan yang diterbitkan pada minggu ini, peraturan baru itu akan berlaku untuk iklan di televisi, radio, suratkabar, papan reklame dan iklan di internet.

Pengiklan yang tidak mematuhi peraturan ini akan dikenai denda hingga 50.000 euro atau lebih dari Rp800 juta per penayangan.

Pesan wajib serupa telah menjadi bagian dari iklan makanan olahan di Prancis sejak tahun 2007, seperti pesan “demi kesehatan Anda, hindari makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis dan terlalu asin.”

Sektor transportasi di Prancis bertanggung jawab atas sekitar 31 persen emisi gas rumah kaca.Separuhnya lagi dihasilkan oleh mobil pribadi.

Selain itu, pada tahun 2022 ini operator telpon dan penyedia layanan internet Prancis akan diminta mengkomunikasikan kepada pelanggan mereka perkiraan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas mereka di dunia maya dan penggunaan telpon seluler.

Langkah ini untuk meningkatkan kesadaran publik yang lebih besar tentang dampak lingkungan teknologi digital.

Emisi utamanya dihasilkan oleh pusat data, yang menggunakan energi untuk membuat layanan data berbasis awan (clouds). Sebuah laporan Senat tahun lalu mendapati bahwa sektor ini menyumbang dua persen dari emisi gas rumah kaca di Prancis tahun 2019. [VoA Ind]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda