kip lhok
Beranda / Liputan Khusus / Indepth / Banjir lagi, Apakah Kita Manusia Pecundang?

Banjir lagi, Apakah Kita Manusia Pecundang?

Sabtu, 08 Oktober 2022 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Baga

Banjir Aceh Utara. [Foto: Dialeksis]

Sedangkan banjir yang terjadi di wilayah kota, menurutnya disebabkan karena keadaan drainase yang jelek, atau keadaan selokan yang tidak sesuai dengan luapan air hujan yang terjadi sekarang.

Akibat curah hujan yang begitu tinggi, makanya di beberapa daerah di Aceh mengalami banjir. Paling ideal itu adalah revisi tata ruang. Menurut saya setiap 5 tahun sekali mesti direvisi tata ruang, disesuaikan dengan kondisi hari ini,” ujar Dr Mirza Irwansyah kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Kamis (6/9/2022).

Di samping itu, menurutnya salah satu solusi untuk menampung curah hujan dengan dibuat waduk, kemudian juga dengan membuka ruang terbuka hijau. Sehingga air hujan bisa diserap oleh tanah, dan tak langsung mengalir di dataran rendah dan menumpuk di sana.

Sementara untuk jangka pendek, menurut Wakil Ketua Tata Ruang Provinsi Aceh itu kegiatan yang bisa dilakukan adalah meniadakan deforestasi di hulu.

Sedangkan untuk daerah perkotaan, kata dia, kegiatan yang bisa dilakukan untuk meminimalisir banjir ini dengan memperbaiki drainase.

Karena terkadang, meski drainase ada tetapi tak bisa mengalirkan genangan air yang menumpuk. Semisal ketinggian drainase yang tidak sesuai dengan kondisi jalan.

Selanjutnya »     Di sisi lain, bisa juga dilakukan dengan...
Halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda